Pengenalan Incinerator
BESERTA KOMPONEN UTAMANYA berupa TUNGKU BAKAR UAP (STEAM BOILER) Dengan
Memanfaatkan Oli Bekas Sebagai Bahan Bakar
Sampah merupakan
permasalahan yang kompleks, yang sering dihadapi kota – kota besar di
Indonesia, salah satunya adalah Kota Palangka Raya.
Seiring peningkatan
jumlah penduduk, produksi sampah yang dihasilkan juga semakin meningkat.
Kota Palangka Raya
menghasilkan sampah 110 ton/hari, dan yang mampu dikelola oleh depo pengolahan
sampah hanya 10% atau setara dengan 11
ton/hari. Yang artinya kurang lebih 100 ton/hari produksi sampah tidak
terkelola dengan baik.
Hal ini akan memberikan
dampak negatif bagi masyarakat serta lingkungan sekitar. Sampah dapat menjadi
sumber penyakit dengan lalat sebagai sumber atau media penyebar penyakit.
Selain itu dapat menimbulkan bau tidak sedap dan apabila dihirup oleh manusia
bisa berdampak terhadap kesehatan. Dampak negatif lainnya adalah tumpukan
sampah yang tidak dikelola dengan baik, saat terjadi hujan, air hujan yang
membasahi sampah akan mengalir kedalam tanah dan bisa mencemari air tanah. Sampah
yang berada disungai – sungai dan saluran, akan menghambat aliran air sehingga
menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir.
Melihat kondisi
tersebut, dosen – dosen dan mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik
UPR, melakukan inovasi dengan mengembangkan alat pembakar sampah sederhana (Incinerator sederhana) dengan
memanfaatkan uap bertekanan dan oli bekas sebagai bahan bakar. Uap bertekanan
yang dihasilkan oleh tungku bakar uap (steam
boiler), akan mendorong serta meyemburkan api ke dalam ruang pembakaran,
dimana sampah akan dibakar secara sempurna dalam ruang ini. Asap yang
dihasilkan akan dikeluarkan melalui cerobong asap yang disertai filter.
Setelah melakukan rangkaian
pengujian dan uji coba, Incinerator
sederhana ini bisa berfungsi dengan baik. Dan juga telah dikenalkan kepada
siswa siswi SMA dalam kegiatan PKM (Pengabdian Kepada Masyarakat), dimana Incinerator dengan steam boiler sebagai salah satu cara mengolah sampah dengan cara
bakar, untuk mengurangi produksi sampah yang dihasilkan.
Pengolahan sampah skala
rumah/tingkat RT dengan incinerator
sederhana, meskipun skala kecil namun apabila dilakukan secara masive
(bersama-sama) diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam penanganan sampah,
khususnya di Kota Palangka Raya.